Berita

Penjualan otomotif AS turun di tengah tarif tinggi dan inflasi

×

Penjualan otomotif AS turun di tengah tarif tinggi dan inflasi

Share this article


New York (ANTARA) – Tarif otomotif yang tinggi, inflasi yang terus berlangsung, dan pasar tenaga kerja yang semakin ketat telah memaksa lebih banyak warga Amerika Serikat (AS) untuk mempertimbangkan kembali pembelian mereka, lapor harian The Wall Street Journal pada Minggu (30/11).

“Pembeli mobil memilih ukuran yang lebih kecil (downsizing), membeli mobil bekas, mengambil kredit mobil dengan tenor yang lebih panjang, dan menunggu penawaran yang lebih menarik,” ungkap laporan itu.

Pada saat yang sama, pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV) AS mengalami penurunan tajam, yang dipercepat oleh berakhirnya periode ketersediaan kredit pajak EV federal senilai 7.500 dolar AS (1 dolar AS = Rp16.661) pada September, yang menghapus ratusan ribu potensi penjualan dan semakin membebani industri tersebut, sebut laporan itu.

Pemerintah AS memberlakukan tarif sebesar 25 persen terhadap kendaraan impor pada April dan bea tambahan 25 persen untuk suku cadang otomotif pada Mei, yang menyebabkan kenaikan harga baik untuk kendaraan impor maupun yang diproduksi di dalam negeri.

Belanja konsumen secara keseluruhan di AS terus menurun dari awal Oktober hingga pertengahan November 2025, ungkap bank sentral AS, Federal Reserve, dalam Beige Book yang dirilis pada Rabu (26/11).

Penurunan itu mencerminkan kehati-hatian yang lebih luas di kalangan warga AS dan banyak di antaranya merasa pesimistis terhadap prospek pekerjaan dan cemas terkait inflasi sehingga harus memangkas pengeluaran, menurut indeks sentimen konsumen University of Michigan yang dirilis pada November. 

Pewarta:
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *