Berita

GEVA ungkap hasil riset lambatnya keberalihan kendaraan EV

×

GEVA ungkap hasil riset lambatnya keberalihan kendaraan EV

Share this article


Jakarta (ANTARA) – Wakil ketua Global Electric Vehicle Alliance (GEVA), Petter Haugneland mengatakan perlambatan adopsi kendaraan listrik di berbagai negara masih ditengarai informasi yang salah dan menyebabkan kekhawatiran berlebih bagi mereka yang ingin beralih.

“Informasi yang salah tentang EV merupakan tantangan serius. Hal ini dapat membuat para pembuat kebijakan kurang yakin bahwa kendaraan listrik merupakan solusi yang layak untuk perubahan iklim dan polusi udara lokal,” kata Petter Haugneland melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dalam survei yang melibatkan lebih dari 26.000 pengemudi EV di 30 negara, sebanyak 77 persen dari partisipan mengatakan bahwa mitos yang terus beredar tentang mobil listrik merupakan hambatan terbesar dalam kepercayaan calon konsumen untuk beralih ke kendaraan EV di negara mereka.

Baca juga: Faktor-faktor yang buat orang urung adopsi mobil listrik menurut riset

Mitos yang banyak ditakuti oleh calon konsumen adalah terkait keamanan baterai yang dapat terbakar. Namun demikian, sebanyak 88 persen pengguna EV aktif justru tidak terlalu berpengaruh dengan adanya mitos tersebut.

“Mitos jelas tidak memengaruhi pengemudi EV yang sudah ada, karena mereka tahu dari pengalaman bahwa mitos-mitos ini salah. Hal ini menyoroti pentingnya memberikan suara kepada konsumen EV dalam debat publik untuk membantu melawan kesalahpahaman semacam itu,” ucap Haugneland.

Sementara itu, terdapat 45 persen responden yang mengatakan bahwa biaya energi yang lebih rendah merupakan salah satu alasan mereka memilih EV.

Baca juga: Perang harga masih relevan untuk dorong adopsi EV di RI

Selain itu, terdapat koresponden yang mengatakan bahwa kendaraan listrik ini memiliki harga yang cukup tinggi dan itu diperkuat dengan sebanyak 58 persen koresponden yang menyetujui hal tersebut.

“Ini adalah pesan yang jelas bagi para pembuat kebijakan yang ingin mendorong adopsi EV: mereka perlu menerapkan kebijakan yang berfokus pada konsumen yang bertujuan menjadikan EV sebagai pilihan yang paling terjangkau,” ujar dia.

Survei ini menargetkan pengemudi EV di seluruh dunia melalui formulir daring terbuka. Distributor utama survei ini adalah Asosiasi EV nasional atau lokal, beserta relawan dan penggemar.

Survei tahun ini dilakukan pada bulan September dan Oktober, dengan partisipasi 26.071 pengemudi kendaraan listrik dari 30 negara berbeda. 

Baca juga: Kemenperin sempurnakan regulasi guna percepat adopsi EV

Baca juga: Hipmi Otomotif: Kolaborasi pemerintah-pengusaha percepat adopsi EV

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *