Jakarta (ANTARA) – Seperempat juta lebih kendaraan Honda diperkirakan memiliki masalah yang dapat kehilangan daya tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu, sehingga ini dapat membahayakan dan sekaligus meningkatkan risiko kecelakaan di jalan raya menurut laporan dari CarsCoop, Rabu.
Sementara itu, laporan dari Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA), terdapat sekitar 256.603 Honda Accord Hybrid dari model 2023 sampai 2025 terindikasi memiliki masalah tersebut.
Menurut NHTSA, kasus ini disebabkan karena masalah yang terjadi pada perangkat lunak yang tertanam pada kendaraan yang diklaim ramah lingkungan tersebut. Kesalahan ini dapat menyebabkan unit pemrosesan pusat (CPU) modul kontrol terintegrasi (ICM) melakukan reset saat berkendara.
Baca juga: 400 ribu mobil Honda bermasalah akibat velg yang bisa terlepas sendiri
Honda pertama kali menyadari masalah ini pada bulan Maret 2024. Produsen mobil tersebut menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menyelidiki dan akhirnya menyimpulkan bahwa pemasok komponen tersebut tidak sepenuhnya memahami spesifikasi yang diinginkan Honda.
Hingga saat ini, detail dari kesalahpahaman tersebut belum memiliki dasar yang jelas. Tetapi, kesalahpahaman itu mengakibatkan perangkat lunak menjadi salah dalam mengidentifikasi komunikasi internal sebagai kelainan CPU.
Dalam kasus ini, Honda hanya menarik sekitar 0,3 persen dari populasi yang ada. Hingga saat ini, Honda telah menerima 832 klaim garansi terkait masalah ini.
Untuk mengatasi masalah ini, pelanggan perlu membawa kendaraan mereka ke diler resmi, di mana teknisi akan memprogram ulang perangkat lunak CPU ICM.
Baca juga: Pemerintah AS selidiki 700.000 lebih mobil Honda atas isu keselamatan
Baca juga: HPM hadirkan “program update product” untuk beberapa kendaraan
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025











