Jakarta (ANTARA) – Selama dua dekade terakhir, Toyota berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar otomotif Indonesia dengan pangsa pasar rata-rata di atas 30 persen.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) total penjualan mobil di Indonesia mencapai 865.723 unit pada 2024.
Grup Toyota dan Lexus mendominasi pasar dengan total penjualan mencapai 291.566 unit (pangsa pasar 33,7 persen), disusul anak perusahaannya, Daihatsu, yang menduduki posisi penjualan kedua sebanyak 163.032 unit.
“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan masyarakat Indonesia selama ini kepada solusi mobilitas yang kami tawarkan. Ini merupakan kesetiaan jangka panjang kami dalam mendampingi pertumbuhan Indonesia, bukan hanya sebagai produsen otomotif, tetapi sebagai mitra strategis dalam membangun masa depan mobilitas, lingkungan, dan masyarakat,” kata Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, ICE BSD City, Tangerang, Rabu (23/7).
Selain itu, Toyota juga merajai pasar hybrid di Tanah Air, dengan menguasai pangsa pasar hybrid sebanyak 59 persen.
Baca juga: Target Toyota dalam pasarkan Rangga bukan dari volume penjualan
Capaian ini, menurut Presiden Direktur PT TAM Hiroyuki Ueda, berhasil diraih berkat strategi multi-pathway Toyota, inisiatif “Beyond Zero”, termasuk dengan menghadirkan kendaraan elektrifikasi seperti hybrid.
Strategi multi-pathway merupakan pendekatan Toyota dalam menghadirkan berbagai solusi elektrifikasi dan mobilitas yang beragam, tidak hanya terpaku pada satu jenis teknologi, untuk mencapai target netralitas karbon.
Bentuk Solusi dalam Strategi Multi-Pathway pabrikan Jepang tersebut yakni memberikan berbagai pilihan teknologi elektrifikasi seperti hybrid electric vehicle (HEV), plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), battery electric vehicle (BEV), dan fuel cell electric vehicle (FCEV).
Beberapa kendaraan hybrid Toyota saat ini seperti Corolla Cross Hybrid, Yaris Cross Hybrid, Kijang Innova Zenix Hybrid, Alphard Hybrid, dan lainnya, sementara Toyota Mirai menjadi salah satu contoh kendaraan FCEV Toyota saat ini, serta bZ4X dan Urban Cruiser sebagai BEV milik Toyota.
Sementara “Beyond Zero” merupakan visi global Toyota yang mencerminkan komitmen perusahaan untuk tidak hanya mencapai nol emisi karbon (zero emissions), tetapi juga melampauinya dengan memberikan manfaat tambahan bagi manusia, masyarakat, dan lingkungan.
Baca juga: TAM optimis masalah diesel Toyota tak pengaruhi penjualan di Indonesia
“Melalui strategi multi-pathway, Toyota menghadirkan berbagai solusi mobilitas ramah lingkungan, salah satunya model Toyota Hybrid yang mendapatkan penerimaan positif oleh masyarakat sehingga berhasil mendominasi 59 persen pasar Hybrid nasional,” kata Hiroyuki.
Keberhasilan ini, menurut Hiroyuki, juga merupakan buah dari pengembangan ekosistem mobilitas komprehensif, mencerminkan upaya Toyota dalam menyediakan produk dan layanan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Melalui berbagai kemitraan lokal, Toyota konsisten memperkuat peran strategisnya dalam mengembangkan industri otomotif nasional.
Dalam upaya memperkuat industri dari hulu ke hilir, Toyota memaksimalkan keterlibatan sumber daya dalam negeri melalui riset dan pengembangan, produksi, peningkatan penggunaan komponen lokal, serta pengembangan SDM.
“Kami juga akan secara aktif mengoper rate lima pabrik manufaktur di Indonesia untuk memperkuat pondasi nasional industri. Semua aktivitas ini didukung oleh lebih dari 350.000 tenaga kerja lokal, termasuk pada value chain dan supply chain,” ujar Hiroyuki.
Toyota juga menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor utama di kawasan Global South, dengan total kumulatif ekspor mendekati tiga juta unit kendaraan ke berbagai negara.
Baca juga: Ekspor kendaraan Toyota Indonesia tembus 2,5 juta unit
Baca juga: Toyota optimis penguasaan naik, capai 33 persen dari pasar mobil RI
Baca juga: 20 mobil terlaris Indonesia, Honda Brio dan Suzuki Carry teratas
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025